SUARA INDONESIA PONOROGO

Gebyar 307 Reog Obyog Hari Jadi Kabupaten Ponorogo ke 526 Pecahkan Rekor Muri

Moh.Ridwan - 11 August 2022 | 15:08 - Dibaca 2.41k kali
Budaya Gebyar 307 Reog Obyog Hari Jadi Kabupaten Ponorogo ke 526 Pecahkan Rekor Muri
Reog Obyok tampil di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo, Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Gajah Mada, Jalan Jendral Sudirman, hingga alun-alun Ponorogo.

PONOROGO- Ratusan Reog Obyok tampil di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo, Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Gajah Mada, Jalan Jendral Sudirman, hingga alun-alun Ponorogo. Acara ini pun tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Rabu (10/8/2022).

Total 21 kecamatan di Ponorogo ikut hadir memeriahkan pagelaran reog obyok di jalan. Mereka tampil dengan personil Bujangganong, jathil, dadak merak, pengrawit reog.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ponorogo Yudha Slamet Sarwo Edi mengatakan, ada 307 grup reog dari desa dan kelurahan se- Ponorogo.

"Grup reog tersebut harus merogoh kocek sendiri untuk tampil di hari jadi Ponorogo ke-526 tahun dan Grebeg Suro," ucapnya.

Lebih lanjut Yudha menjelaskan bahwa kegiatan reog obyok massal ini sebagai wujud melestarikan reog dan juga rasa memiliki reog Ponorogo.

"Kami yakin jumlah pemain reog misalnya Pembarong, Jathil, dan Bujangganong yang ada di Ponorogo akan cukup. Karena peserta parade terdiri reog obyok," ujarnya.

Karakteristik reog obyok adalah hiburan masyarakat yang bersifat bebas dan spontan. Jarak antar grup reog yang berjalan beriringan itu sekitar 6 meter.

Sementara Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengungkapkan, bahwa masyarakat Ponorogo tentu akan bangga menyaksikan ratusan reog obyok dari seluruh penjuru Ponorogo akan tampil di sepanjang jalan-jalan protokol. "Dan pertama kali selama tiga dasa warsa terakhir. Saya pastikan akan heboh dan spektakuler.

"Pagelaran Reog Obyok ini menunjukan warga Ponorogo berdarah Reog. Pun juga bakal terus ada generasi penerus. Ini menunjukan adanya transmisi kebudayaan di Ponorogo berjalan, bayangkan kaderisasi anak-anak kecil penari ganongan kumpul, artinya kaderisasi jalan ke depan tidak akan berhenti dan pasti akan langgeng dan abadi," ungkapnya.

Lebih lanjut Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menambahkan reog obyok merupakan bentuk evolusi dari penampilan reog. Ada reog festival model bantarangin, ada penari kelono seqndono, bujang ganong, jathil, oembarong pemain musik lengkap.

Sementara ada juga reog obyok diberi pakem agak indah biar top. Ini artinya darah kami sudah reog, mudah-mudahan melalui Kemenparekraf, Ponorogo masuk UCCN dan Reog segera masuk ke ICH-UNESCO.

"Kami bangga dengan gotong royong, bergandeng Erat Bergerak cepat, Ponorogo hebat. Tidak hanya hebat dalam budaya tapi juga kota Santri," pungkas Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. (afs/adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Moh.Ridwan
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya