SUARA INDONESIA PONOROGO

Di Ponorogo, Ada Sekolah yang Memiliki Alat Pendeteksi Covid-19

Andre Prisna - 20 March 2021 | 11:03 - Dibaca 1.01k kali
Peristiwa Daerah Di Ponorogo, Ada Sekolah yang Memiliki Alat Pendeteksi Covid-19
Bupati dan Kepala Dindik Jatim Ponorogo mencoba simulasi alat pendeteksi GeNose C19

 PONOROGO - Salah satu sekolah yakni SMK PGRI 2 Ponorogo, memiliki alat pendeteksi covid-19. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menuju pembelajaran tatap muka (PTM).

Pada kesempatan ini, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko melakukan uji coba langsung alat pendeteksi covid-19 yang berjenis GeNose C19, Sabtu (20/3/2021).

Dalam keterangannya, Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo, Samhudi Arifin menjelaskan, pihaknya bekerjasama dengan UGM untuk mendatangkan GeNose C19. 

"Cara kerja alat GeNose C19 ini dilakukan melalui sampel pernafasan hidung. Setelah itu, dicek hasilnya negatif atau positif," jelasnya.

Pihaknya berusaha dalam menerapkan aturan dari satgas covid-19. Termasuk dari WHO, agar dapat mendeteksi dan lingkungan sekolah terhindar dari penyakit berbahaya tersebut. 

"Karena kita menginginkan agar dapat melakukan PTM. Mengingat sekolah kita itu kejuruan, ada kegiatan yang tak bisa semuanya dilakukan secara virtual. Diantaranya praktek kejuruan," imbuhnya.

Selain itu, untuk membentuk karakter, adat sopan santun bagi siswa juga tak bisa dilakukan secara online. Pihaknya tak ingin generasi bangsa hancur hanya karena adanya pandemi.

"Nantinya, GeNose C19 ini dibagikan secara free bagi seluruh siswa kami. Termasuk para guru dan jajaran karyawan sekolah," jlentrehnya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko merespon baik dengan adanya alat pendeteksi covid-19 yang dimiliki salah satu sekolah di 'Kota Reyog' tersebut.

"Kita tidak ingin ada generasi yang belajar dari handphone. Ilmu bisa ditransfer melalui google, tapi bagaimana karakter, sikap baik siswa tidak bisa didapat melalui internet," ujarnya.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Ponorogo akan memberlakukan kegiatan PTM bagi sekolah yang telah siap. Dengan catatan, status sekolah di zona hijau. Serta dengan ijin dari satgas covid-19 dan fasilitas protokol kesehatan.

"Kita akan mencobanya mulai Minggu depan. Setidaknya, minimal PTM dilaksanakan 1/3 dari jumlah total siswa. Dengan sistem bertahap atau bergantian (shift)," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Andre Prisna
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya