SUARA INDONESIA PONOROGO

Khofifah: Produktivitas Panen Padi di Ponorogo Tertinggi di Jawa Timur

Andre Prisna - 06 April 2021 | 14:04 - Dibaca 1.93k kali
Pemerintahan Khofifah: Produktivitas Panen Padi di Ponorogo Tertinggi di Jawa Timur
Gubernur Jatim saat meninjau gudang pengelola padi yang ada di Ponorogo, Selasa (6/4/2021)

 

PONOROGO - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa melakukan kunjungan kerja (kunker) di beberapa titik di wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa siang (6/4/2021).

Salah satunya, Khofifah (sapaan akrabnya), meninjau gudang pengelola padi yang berada di Desa Crabak, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, untuk melihat terkait ketersedian stok beras aman.

Dalam keterangannya, Khofifah mengatakan, pihaknya memastikan adanya ketersediaan stok beras di Ponorogo. Seperti yang diketahui sampai akhir Maret kemarin, Jawa Timur mengalami peningkatan produktivitas padi sebanyak 13 persen.

"Sedangkan Ponorogo, untuk produktivitas hasil panen padi tertinggi di Jawa Timur. Seperti hari ini panen raya sebanyak sekitar 13 ton  perhektar. Bahkan sebelumnya ada yang sampai 16 ton perhektar di Ponorogo," jelasnya kepada awak media.

Dirinya menambahkan, jika ada produktivitas lahan di Ponorogo, maka panen padi dan beras tentu akan mengalami peningkatan signifikan. Tentu harus diikuti dengan tingkat kualitas hasil padi dan beras. Sekaligus mendengar langsung berbagai keluhan petani.

"Kita akan berkoordinasi dengan masing-masing pemkot dan pemkab di Jatim, untuk pengadaan dryer atau mesin pengering padi bagi petani. Agar hasil beras dapat maksimal terserap di Bulog," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Crabak, Danang Wijayanto mengatakan, ada tindak lanjut dari hasil panen raya disini seiring kedatangannya Gubernur Jatim tersebut. Pihaknya juga mengungkapkan berbagai kendala yang saat ini dialami oleh petani.

"Seperti saat ini kita kewalahan dari sisi memetik padi nya. Karena mayoritas masih menggunakan sistem manual (tenaga manusia). Maka kita meminta Gubernur Jatim agar Gubernur Jatim dapat mendatangkan mesin dos atau perontok padi," jlentrehnya.

Mesin dos sangat diperlukan agar saat panen raya dapat mempermudah petani. Karena selama ini, pihaknya kesulitan untuk mencari tenaga memetik padi tersebut.

"Selain itu kita juga memiliki hasil produksi beras yang kita namakan warok. Untuk mengangkat nama hasil bumi dari Ponorogo tentunya," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Andre Prisna
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya